IKAN NILA (Oreochromis sp.)
Nila merupakan ikan konsumsi yang menjadi primadona. Bukan hanya Indonesia tetapi di seluruh dunia. Nila merupakan salah satu ikan yang mudah dipelihara serta mudah dalam memijah sehingga ikan tersebut menjadi primadona bagi para petani ikan di berbagai daerah di Indonesia. Namun dibalik kemudahanya dalam memijah, ikan ini akan mempunyai masalah sendiri jika pemijahanya tidak terkontrol dalam sistem budidaya. Pemijahan yang tak terkontrol akan menyebabkan terjadinya kawin sedarah yang akan menurunkan kualitas benih yang akan dihasilkan.
Berbagai upaya dari peneliti dari Indonesia telah mendapatkan hasil yang baik dalam mengembangkan ikan Nila antara lain:
1. Ditemukanya ikan Nila Larasati ( Janti, Klaten) dimana ikan ini mempunyai pertumbuhan yang baik serta memiliki corak warna yang bagus serta ketebalan daging yang sangat cocok untuk dijadikan fiilet. Ikan ini juga bisa tumbuh dengan baik di tambak dengan salinitas hingga 20 ppt.
2. Ditemukanya ikan Nila GESIT ( Sukabumi) dimana ikan ini merupakan ikan Nila jantan super yang telah termodifikasi atau yang sering disebut GMO ( Genetic Modified Organism). Nila GESIT telah termodifikasi dalam level kromosom sehingga ikan ini memiliki kromosom jantan super (YY) dan jika dikawinkan dengan Nila betina strain apapun akan dihasilkan anak > 90% benih jantan.
3. Ditemukanya ikan Nila Salin (BBAP Jepara) dimana ikan ini mempunyai daya tahan salinitas yang tinggi hingga mencapai 20 ppt sehingga ikan ini menjadi salah satu rujukan bagi Tilapia Farmer yang ingin mengembangkan ikan Nila di lahan yang mempunyai salinitas > 10 ppt.
4. Dan lain lain ( Nila BEST, Nila Gift, Nila Nirwana )
Dengan berbagai jenis Nila yang ada di Indonesia kita dapat memilih secara bebas untuk membudidayakanya. Nila dari Indonesia merupakan ikan yang menjadi rujukan bagi para importir dari negara - negara di Amerika maupun Eropa dengan permintaan setiap harinya sebanyak 1 ton. Permintaan tersebut didominasi dengan strain Nila salin dikarenakan ikan nila salin (dibudidayakan dalam kadar garam tinggi) mempunyai struktur daging yang lebih kesat dibandingkan ikan Nila yang dibudidayakan dalam air tawar (fresh water).
Untuk mendapatkan ikan Nila salin ( Tahan terhadap salinitas tinggi) dapat dilakukan melalui gambar berikut
sehingga setelah mendapatkan ikan nila salin diharapkan ikan Nila dapat hidup pada salinitas tinggi dan dapat dibudidayakan pada KJA laut dan akan berimbas pada penutupan permintaan ekspor ikan Nila Salin dari negara - negara di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar